![]() |
Muhamad Ali; jpg |
Innalillahi wa innailahi rojiun...
Selamat jalan Kakanda Muhamad Ali, insyaAllah engkau menghadapNya dalam keadaan khusnul khatimah.
Selamat jalan Kakanda Muhamad Ali, insyaAllah engkau menghadapNya dalam keadaan khusnul khatimah.
Semua dari Allah & kepadaNya jualah kita semua akan kembali. Selamat jalan Kakanda Muhamad Ali, insyaAllah engkau menghadapNya dalam keadaan khusnul khatimah.
Di usia mu yang menginjak 43 tahun terasa begitu cepat Allah memanggilmu, sungguh singkat terasa canda-tawa kita di dunia ini. Mengenang cerita & kisahmu sunggung tiada kesan kecuali kekaguman akan akhlak serta budi baikmu, kekaguman seorang adik akan sosok seorang kakak. Tulisan ini sejatinya saya tulis Kamis 13 November 2014 menjelang magrib lalu ketika hari Allah SWT memanggilmu kesisiNya, namun jangankan memaikan jari di keyboard laptop melihat fotomu saja isak tangis terus bergemuruh kala itu, mendengar kabar duka via telepon dari Lombok yang pada saat yang sama saya sedang berada di lokasi kerja di Temanggung Jawa Tengah, betapa kaget & sedihnya saat itu mendengar kabar kematiannmu yang mendadak karena engkau sebelumnya tak pernah mengeluh sakit apapun. Saat mendengar kabar itu, hati ini seperti tak percaya sehingga saya mencoba menelpon langsung ke ponsel mu namun karena beberapa kali tak ada jawaban akhirnya saya mencoba menghubungi sahabat-sahabat dekatmu untuk memastikan berita tersebut.
Kakanda, engkau seperti orang tua kedua kami setelah bapak untuk kami adik-adik mu, bersama bapak sejak kecil engkau ajari kami mengenal huruf-huruf Al-Qur’an, mengajak kami ke masjid bersama, mengajari kami memakai kopiah & sarung, melindungi kami dari takut, mengajari kami berenang, bahkan tak jarang engkau mengusap air mata tangis kami, ketika kami jauh engkau kerap bertanya lewat telepon, sekarang dimana ?, tidur dimana ?, sama siapa ?, makan apa ?, meski kami telah dewasa & sama-sama telah berkeluarga engkau tetap memperhatikan kami sehingga tak jarang kami merasa seperti bocah SD dihadapanmu karena engkau selalu mengontrol & update kondisi kami berada. Bapak, Alm. Ibu & orang lain pun sering bercerita kepada kami tentang karakter baikmu sejak kecil, baktimu kepada orang tua, hormat sopan santunmu kepada yang tua, sikap penyayangmu kepada yang kecil, kepandaian & ketelitianmu di sekolah & lingkungan kerja, pengorbananmu sampai-sampai pendamping hidupmu pun engkau serahkan kepada bapak & ibu untuk memilihnya...Sungguh luar biasa membuat kami semua kami kagum dengan cerita-cerita itu.
Engkau kakak tertua kami yang selalu mengajari kami tentang kerja keras meski jauh meninggalkan tanah kelahiran, mengajari kami mengelola waktu & finansial, berjalan jauh namun tak lupa dengan sajjadah & Qur’an. Terakhir kali kita berbincang via telepon engaku banyak bertanya tentang keluarga kecilku & lanjut kita lama membahas Tanah Suci yang kita idamkan bersama. Meski umurmu teksampai pahala haji badalmu akan Allah sampaikan tahun depan insya Allah.
Kini anak semata wayangmu insyaAllah akan kami jaga, besarkan & mendidiknya menjadi anak yang sholeh agar pahalanya terus mengalir menemanimu di alam sana. Sampai jumpa kakandaku di hari kemudian, berhimpun dalam ridho & naungan Jannah Allah SWT. Semoga Allah menghapus segala dosa & salahmu berkat bakti mu kepada orang tua serta menerima semua amal baikmu. اللاههومماجفيرلاهو ورحمه و عافيه و فانه Amiin Ya Rabbal 'Alamiin
Di usia mu yang menginjak 43 tahun terasa begitu cepat Allah memanggilmu, sungguh singkat terasa canda-tawa kita di dunia ini. Mengenang cerita & kisahmu sunggung tiada kesan kecuali kekaguman akan akhlak serta budi baikmu, kekaguman seorang adik akan sosok seorang kakak. Tulisan ini sejatinya saya tulis Kamis 13 November 2014 menjelang magrib lalu ketika hari Allah SWT memanggilmu kesisiNya, namun jangankan memaikan jari di keyboard laptop melihat fotomu saja isak tangis terus bergemuruh kala itu, mendengar kabar duka via telepon dari Lombok yang pada saat yang sama saya sedang berada di lokasi kerja di Temanggung Jawa Tengah, betapa kaget & sedihnya saat itu mendengar kabar kematiannmu yang mendadak karena engkau sebelumnya tak pernah mengeluh sakit apapun. Saat mendengar kabar itu, hati ini seperti tak percaya sehingga saya mencoba menelpon langsung ke ponsel mu namun karena beberapa kali tak ada jawaban akhirnya saya mencoba menghubungi sahabat-sahabat dekatmu untuk memastikan berita tersebut.
Kakanda, engkau seperti orang tua kedua kami setelah bapak untuk kami adik-adik mu, bersama bapak sejak kecil engkau ajari kami mengenal huruf-huruf Al-Qur’an, mengajak kami ke masjid bersama, mengajari kami memakai kopiah & sarung, melindungi kami dari takut, mengajari kami berenang, bahkan tak jarang engkau mengusap air mata tangis kami, ketika kami jauh engkau kerap bertanya lewat telepon, sekarang dimana ?, tidur dimana ?, sama siapa ?, makan apa ?, meski kami telah dewasa & sama-sama telah berkeluarga engkau tetap memperhatikan kami sehingga tak jarang kami merasa seperti bocah SD dihadapanmu karena engkau selalu mengontrol & update kondisi kami berada. Bapak, Alm. Ibu & orang lain pun sering bercerita kepada kami tentang karakter baikmu sejak kecil, baktimu kepada orang tua, hormat sopan santunmu kepada yang tua, sikap penyayangmu kepada yang kecil, kepandaian & ketelitianmu di sekolah & lingkungan kerja, pengorbananmu sampai-sampai pendamping hidupmu pun engkau serahkan kepada bapak & ibu untuk memilihnya...Sungguh luar biasa membuat kami semua kami kagum dengan cerita-cerita itu.
Engkau kakak tertua kami yang selalu mengajari kami tentang kerja keras meski jauh meninggalkan tanah kelahiran, mengajari kami mengelola waktu & finansial, berjalan jauh namun tak lupa dengan sajjadah & Qur’an. Terakhir kali kita berbincang via telepon engaku banyak bertanya tentang keluarga kecilku & lanjut kita lama membahas Tanah Suci yang kita idamkan bersama. Meski umurmu teksampai pahala haji badalmu akan Allah sampaikan tahun depan insya Allah.
Kini anak semata wayangmu insyaAllah akan kami jaga, besarkan & mendidiknya menjadi anak yang sholeh agar pahalanya terus mengalir menemanimu di alam sana. Sampai jumpa kakandaku di hari kemudian, berhimpun dalam ridho & naungan Jannah Allah SWT. Semoga Allah menghapus segala dosa & salahmu berkat bakti mu kepada orang tua serta menerima semua amal baikmu. اللاههومماجفيرلاهو ورحمه و عافيه و فانه Amiin Ya Rabbal 'Alamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Commentar & Sharing